BUDIDAYA TANAMAN COKLAT (KAKAO)
Indonesia dikenal
sebagai penghasil kakao dengan jumlah besar diantara negara-negara lain di
dunia. Ekspor kakao dari Indonesia juga masih sangat besar, budidaya kakao
masih menjadi salah satu pilihan para petani Indonesia.
Dalam upaya peningkatan Produksi dan Produktifitas
Mutu Tanaman Perkebunan Khususnya Tanaman Kakao Perawatan kebun kakao
merupakan kegiatan yang harus dilakukan agar memperoleh produksi biji kakao
yang tinggi dan terus berkelanjutan. Perawatan yang harus diprioritaskan, untuk
tujuan seperti memperbaiki kondisi vegetatif tanaman kakao, meningkatkan
produktivitas dan kesinambungan produksi hingga umur ekonomisnya sekitar 28
tahun dan menjaga kelestarian tanah dan lingkungannya, adalah pemupukan dan
pengendalian hama dan penyakit
Pedoman Teknis
Budidaya
pembibitan
Perbanyakan tanaman kakao lebih sering dilakukan dengan cara generatif
karena bibit dihasilkan dalam waktu yang cepat dan jumlah yang banyak.
Persyaratan Benih Benih yang baik berasal dari buah berbentuk normal, sehat dan
masak di pohon Buah tersebut berwarna kuning, jika diguncang timbul suara dan
jika diketuk dengan tangan timbul gema. Bibit yang baik harus memenuhi
persyaratan, antara lain:
-
Pertumbuhan bibit normal, yaitu
tidak kerdil dan tidak terlalu jagur.
-
Bebas hama dan penyakit serta
kerusakan lainnya.
-
Berumur 4–6 bulan.
Penyiapan Benih
Buah dipotong membujur, lalu benih
yang berada di bagian tengah diambil sebanyak 20-25. Bersihkan lendir buah
dengan meremas-remasnya dalam serbuk gergaji lalu dicuci dengan air dan
direndam dengan fungisida. Benih dijemur
di bawah sinar matahari. Benih yang baik memiliki daya kecambah sedikitnya 80%.
Cara singkat budidaya kakao :
1.
Pilihlah bibit kakao
yang bagus, yakni dari pohon induk yang tumbuh sehat dan besar tanpk penyakit
kakao.
2.
Jemurlah biji kakao
dengan bantuan sinar matahari.
3.Lakukan pembibitan
terlebih dahulu dengan menanamkan satu biji kakao (coklat) kedalam satu polibek
atau pot kecil.
4.
Kumpulkan pot kecil
tempat pembibitan kakao tersebut.
5.
Buat pelindung
(semacam atap) yang terbiat dari pohon-pohon atau dedaunan diatas kumpulan pot
kecil
6. Setelah 3-4 bulan, dan
tinggi 50-60 cm, pindahkan tanaman coklat dari pot kecil ke tanah langsung.
7.
Buat jarak tanam yang
wajar (tergantung iklim, kesuburan tanah dan besarnya pohon kakao), biasanya
jarak yang baik diatas 2,4 meter per pohon.
8.
Siram tanaman kakao
yang sudah ditanam ditanah
9.
Lakukan pemupukan
setelah tanaman coklat dipindahkan sekitar dua bulan.
10.Lakukan pemangkasan
untuk tunas-tunas yang berlebihan dan tidak treatur.
11.Lakukan penyemprotan
untuk menghindari dan mengobati dari hama serta penyakit kakao.
Gambar pohon coklat (kakao) yang sudah dipindahkan dari pot kecil ke tanah langsung
Ciri-ciri buah kakao yang siap
dipanen
Panen
dilakukan ketika buah menunjukan ciri-ciri masak yakni perubahan warna alur
kulit buah kakao dari hijau menjadi kuning atau dari merah menjadi jingga.
Ciri-ciri buah masak juga ditunjukan oleh tangkai buah yang menjadi kering,
adanya rongga antar biji dan kulit buah. Dalam kondisi sedemikian, buah kakao
yang masak tersebut, jika digoyangkan atau dikocok akan mengeluarkan bunyi.
Cara pemanenan buah kakao
Didataran rendah, buah
menjadi masak setelah 5,5 bulan sedangkan didaerah dataran tinggi proses
kemasakan buah membutuhkan waktu sekitar 6 bulan. Panen buah umumnya dilakukan
setiap 7 sampai dengan 14 hari sekali.Untuk memanen kakao digunakan pisau
tajam. Jika buah tinggi maka pisau disambung dengan bambu. Selama memanen buah
kakao harus diusahakan untuk tidak melukai batang/cabang yang ditumbuhi buah.
Pelukaan akan mengakibatkan bunga tidak akan tumbuh lagi pada tempat tersebut
untuk periode selanjutnya.
Buah coklat (kakao) yang siap dipanen
Manfaat bagi lingkungan
manfaat budidaya pohon colkat (kakao) bagi lingkungan yaitu menjaga kelestarian tanah disekitarnya