Selasa, 25 Maret 2014

BUDIDAYA POHON COKLAT (KAKAO)

BUDIDAYA TANAMAN COKLAT (KAKAO)

Indonesia dikenal sebagai penghasil kakao dengan jumlah besar diantara negara-negara lain di dunia. Ekspor kakao dari Indonesia juga masih sangat besar, budidaya kakao masih menjadi salah satu pilihan para petani Indonesia.
Dalam upaya peningkatan Produksi dan Produktifitas  Mutu Tanaman Perkebunan Khususnya Tanaman Kakao Perawatan kebun kakao merupakan kegiatan yang harus dilakukan agar memperoleh produksi biji kakao yang tinggi dan terus berkelanjutan. Perawatan yang harus diprioritaskan, untuk tujuan seperti memperbaiki kondisi vegetatif tanaman kakao, meningkatkan produktivitas dan kesinambungan produksi hingga umur ekonomisnya sekitar 28 tahun dan menjaga kelestarian tanah dan lingkungannya, adalah pemupukan dan pengendalian hama dan penyakit

Pedoman Teknis Budidaya
pembibitan
        Perbanyakan tanaman kakao lebih sering dilakukan dengan cara generatif karena bibit dihasilkan dalam waktu yang cepat dan jumlah yang banyak. Persyaratan Benih Benih yang baik berasal dari buah berbentuk normal, sehat dan masak di pohon Buah tersebut berwarna kuning, jika diguncang timbul suara dan jika diketuk dengan tangan timbul gema. Bibit yang baik harus memenuhi persyaratan, antara lain:
-          Pertumbuhan bibit normal, yaitu tidak kerdil dan tidak terlalu jagur.
-          Bebas hama dan penyakit serta kerusakan lainnya.
-          Berumur 4–6 bulan.
Penyiapan Benih
            Buah dipotong membujur, lalu benih yang berada di bagian tengah diambil sebanyak 20-25. Bersihkan lendir buah dengan meremas-remasnya dalam serbuk gergaji lalu dicuci dengan air dan direndam dengan fungisida. Benih dijemur di bawah sinar matahari. Benih yang baik memiliki daya kecambah sedikitnya 80%.

Cara singkat budidaya kakao :
 1.  Pilihlah bibit kakao yang bagus, yakni dari pohon induk yang tumbuh sehat dan  besar tanpk penyakit kakao.
 2.  Jemurlah biji kakao dengan bantuan sinar matahari.
 3.Lakukan pembibitan terlebih dahulu dengan menanamkan satu biji kakao (coklat) kedalam satu polibek atau pot kecil.
 4.  Kumpulkan pot kecil tempat pembibitan kakao tersebut.


 5.  Buat pelindung (semacam atap) yang terbiat dari pohon-pohon atau dedaunan diatas kumpulan pot kecil
 6. Setelah 3-4 bulan, dan tinggi 50-60 cm, pindahkan tanaman coklat dari pot kecil ke tanah langsung.
 



 7. Buat jarak tanam yang wajar (tergantung iklim, kesuburan tanah dan besarnya pohon kakao), biasanya jarak yang baik diatas 2,4 meter per pohon.
 8.  Siram tanaman kakao yang sudah ditanam ditanah

  9.  Lakukan pemupukan setelah tanaman coklat dipindahkan sekitar dua bulan.
 10.Lakukan pemangkasan untuk tunas-tunas yang berlebihan dan tidak        treatur.   
 11.Lakukan penyemprotan untuk menghindari dan mengobati dari hama serta penyakit kakao.

 
Gambar pohon coklat (kakao) yang sudah dipindahkan dari pot kecil ke tanah langsung




Ciri-ciri buah kakao yang siap dipanen
        Panen dilakukan ketika buah menunjukan ciri-ciri masak yakni perubahan warna alur kulit buah kakao dari hijau menjadi kuning atau dari merah menjadi jingga. Ciri-ciri buah masak juga ditunjukan oleh tangkai buah yang menjadi kering, adanya rongga antar biji dan kulit buah. Dalam kondisi sedemikian, buah kakao yang masak tersebut, jika digoyangkan atau dikocok akan mengeluarkan bunyi.

Cara pemanenan buah kakao
Didataran rendah, buah menjadi masak setelah 5,5 bulan sedangkan didaerah dataran tinggi proses kemasakan buah membutuhkan waktu sekitar 6 bulan. Panen buah umumnya dilakukan setiap 7 sampai dengan 14 hari sekali.Untuk memanen kakao digunakan pisau tajam. Jika buah tinggi maka pisau disambung dengan bambu. Selama memanen buah kakao harus diusahakan untuk tidak melukai batang/cabang yang ditumbuhi buah. Pelukaan akan mengakibatkan bunga tidak akan tumbuh lagi pada tempat tersebut untuk periode selanjutnya.

Buah coklat (kakao) yang siap dipanen

 
Manfaat  bagi lingkungan
 manfaat budidaya pohon colkat (kakao) bagi lingkungan yaitu menjaga kelestarian tanah disekitarnya























Tidak ada komentar:

Posting Komentar